Cara hitung biaya tagihan listrik AC jenis Standar dan Inverter tentu bisa dilakukan dengan beberapa metode. Salah satunya bisa memakai rumus yang akan kita bahas di postingan ini.
Seperti yang kita tahu, udara yang panas dan bikin gerah tidak hanya kerap kita rasakan di siang hari, tapi juga sering kita rasakan di malam hari. Udara yang gerah seringkali membuat kita merasa kurang nyaman dan sulit berkonsentrasi. Padahal, mendapatkan waktu istirahat yang cukup sangatlah penting untuk menjaga kesehatan dan untuk menjaga agar tetap produktif.
Untuk mengatasi rasa gerah saat cuaca panas, pilihannya bisa menggunakan kipas angin atau AC. Saat ini, AC dianggap sebagai pilihan yang lebih ideal daripada kipas angin karena bisa menghadirkan udara yang sejuk. Akan tetapi, selain harganya dikenal mahal, biaya listrik AC juga tergolong tinggi.
Tidak jarang, setengah dari biaya listrik yang kita keluarkan setiap bulan berasal dari AC. Karena memang, daya yang dibutuhkan untuk menghidupkan dan menjalankan AC relatif besar.
Baca Juga: 7 Merk AC 1 PK Low Watt Terbaik dan Terlaris
Meski demikian, biaya listrik penggunaan AC setiap orang biasanya berbeda-beda. Perbedaan bisa disebabkan oleh beberapa faktor seperti,
- Kapasitas dan jumlah AC yang digunakan
- Tipe AC, apakah standar, low watt, atau inverter
- Instalasi AC
- Tarif Dasar Listrik (TDL)
- Kesesuaian antara ukuran ruangan dengan kapasitas AC
- Rutinitas maintenance dan penggantian filter udara
- Kebiasaan dalam menggunakan AC
- Tingkat kelembaban udara
- Settingan suhu
- Suhu lingkungan atau paparan sinar matahari ke ruangan ber-AC, hingga
- Durasi penggunaan AC setiap hari
Terlepas dari berbagai faktor yang bisa mempengaruhi biaya listrik penggunaan AC tersebut, kita bisa menghitung perkiraan biayanya setiap bulan dengan melihat kapasitas AC atau daya listrik yang dibutuhkannya.
Bagi Anda yang berencana untuk memasang AC, dan ingin mengetahui berapa kira-kira biaya listrik AC setiap bulan, berikut adalah gambaran cara menghitungnya.
Baca Juga: Benarkah AC Inverter Hemat Listrik Dibanding AC Konvensional
Cara Hitung Biaya Listrik AC
Cara menghitung biaya listrik AC berikut ini akan kami bedakan berdasarkan jenisnya. Sedangkan untuk kapasitasnya, kami akan menggunakan contoh AC 1 PK. Kemudian, untuk durasinya, kami akan menetapkan durasi 10 jam per hari selama 30 hari (1 bulan) dengan settingan 25°C.
1. Cara menghitung biaya listrik AC standard
Cara kerja AC standard sangat sederhana karena ini adalah AC konvensional. Saat bekerja mendinginkan ruangan, kompresor AC akan menyalakan (ON). Sebaliknya, jika suhu ruangan sudah tercapai, kompresor akan mati (OFF).
Rumus yang digunakan untuk menghitung tarif listrik penggunaan AC standard adalah,
Biaya = pemakaian KWH x tarif dasar listrik (TDL)
Tarif dasar listrik non-subsidi tahun 2022 untuk kategori rumah tangga R-1/TR yakni:
- Daya 900 VA, Rp 1.352 per kWh
- Daya 1.300 VA, Rp 1.444,70 per kWh
- Daya 2.200 VA, Rp 1.444,70 per kWh
- Daya 3.500-5.500 VA, Rp 1.699,53 per kWh
- Dst
Contoh:
Daya listrik di rumah 1.300 VA. AC yang digunakan adalah AC Daikin tipe single speed Breeze FTP series berukuran 1 PK dengan daya listrik 780 watt. Dihidupkan pada settingan 25°C selama 10 jam setiap hari dalam kurun waktu 1 bulan. Berapakah tagihan listriknya dalam satu bulan?
Total = 0.78 (kilowatt) x 10 (jam) x 30 (hari) x 1.444,70 (per kWh)
Total: Rp 346.728
Jumlah total tagihan tersebut adalah gambaran apabila AC bekerja terus-menerus selama 10 jam. Akan tetapi, sebagian besar AC tidak bekerja terus-menerus untuk mendinginkan ruangan. Karena apabila suhu ruangan sudah mencapai settingan pada thermostat, kompresor AC akan mati.
Pada umumnya, kompresor AC standar atau non-inverter biasanya akan bekerja 25 menit dan mati 10 menit jika suhu udara sudah tercapai.
Jika dirata-rata, dalam 10 jam waktu kompresor mati kurang lebih, 100 menit atau setara dengan 1,6 jam. Itu artinya, 16% dari total waktu pemakaian, AC tidak menggunakan daya listrik. Sehingga, total biaya listrik sebesar 346.728 jika dikurangi 16%, maka hasilnya kurang lebih Rp 291.251.
Baca Juga: Mengenal AC Standard, Low Watt dan Inverter, Pilih yang Mana?
2. Cara menghitung biaya listrik AC Inverter
Kerja AC inverter berbeda dengan AC standard. Pada AC standar, kompresornya akan hidup (ON) dan berputar 100% saat bekerja, lalu mati (OFF) saat suhu sudah tercapai. Sedangkan pada AC inverter, kompresornya akan terus hidup sepanjang waktu. Bedanya, kompresornya akan berputar cepat saat mendinginkan ruangan dan akan berputar dengan sangat lambat saat tidak bekerja.
Jadi, kompresor pada AC inverter akan berputar dengan kecepatan yang bervariasi sesuai kebutuhan. Oleh karena itu, ketika dihidupkan untuk pertama kalinya, kompresor bisa saja berputar dengan kecepatan 100 persen, lalu turun di jam kedua, dan turun lagi di jam ketiga, keempat, kelima, dan seterusnya.
Karena itu, untuk menghitung besarnya biaya listrik yang dibutuhkan oleh AC inverter berbeda dengan AC standar. Berikut adalah contoh hitung-hitungan biaya listrik AC bulanan untuk sebuah AC inverter.
Listrik yang digunakan adalah listrik non-subsidi dengan daya sebesar 1.300 VA yang harga per KWH-nya Rp 1.444,70. Jenis AC yang digunakan adalah AC inverter merk Daikin type Premium Inverter (FTKM Series) berukuran 1 PK dengan daya listrik 520W (185~ 920). Dihidupkan pada settingan 25°C selama 10 jam setiap hari dalam kurun waktu 1 bulan. Berapakah biaya listriknya?
- Jam ke-1 rata-rata daya listrik yang dibutuhkan 920 watt
- Jam ke-2, 720 watt
- Jam ke-3, 595 watt
- Jam ke-4, 525 watt
- Jam ke-5, 505 watt
- Jam ke-6, 495 watt
- Jam ke-7, 480 watt
- Jam ke-8, 475 watt
- Jam ke-9, 475 watt
- Jam ke-10, 475 watt
= 920 + 720 + 595 + 525 + 505 + 495 + 480 + 475 + 475 + 475 Watt Hour (WH)
= 5665 WH/hari
= 5.6 kWh
Total tagihan = 5.6 (Kwh) x 30 (hari) x Rp 1.444,70 (harga per Kwh)
Total tagihan: Rp 242,709
Dari simulasi di atas, kita bisa menyimpulkan bahwa AC inverter jauh lebih hemat dibandingkan dengan AC standar. Meski demikian, hemat ataupun awet dan tidaknya sebuah AC, dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti yang telah kami sebutkan sebelumnya.
Jika anda ingin hemat listrik dalam menggunakan AC, Anda bisa mencoba mempraktikkan beberapa saran berikut ini.
Baca Juga: Kelebihan dan Kekurangan AC Inverter
Cara Menghemat Biaya Listrik AC
- Pastikan jendela dan pintu tertutup rapat, dan meminimalisir celah-celah udara
- Setting AC pada Suhu 25°C
- Bersihkan filternya minimal sebulan sekali
- Pertimbangkan untuk membeli AC Dual Inverter
- Usahakan tidak ada sumber panas seperti kulkas di ruangan ber-AC
- Jauhkan thermostat dari sumber panas atau paparan sinar matahari dan pastikan tidak terhalang oleh benda apapun termasuk gorden
- Tutup gorden apabila jendela kaca terpapar sinar matahari
- Gunakan dinding ber-insulasi
- Hindarkan unit outdoor dari sengatan sinar matahari
- Gunakan Sleep Mode di malam hari saat akan tidur (jika fiturnya tersedia)
- Matikan AC saat tidak digunakan
- Maintenance rutin 3 bulan sekali dengan menggunakan jasa tukang service AC
Baca Juga: Tips Menggunakan AC Agar Hemat Listrik Paling Ampuh
Nah, cara hitung biaya tagihan listrik AC. Dengan rumus tersebut, semoga ini bisa membantu sekaligus menjawab pertanyaan “berapa biaya listrik yang dikeluarkan untuk AC 1 PK?”.
Percayakan service AC dan peralatan elektronik rumah tangga Anda pada tim profesional kami di Jakarta Selatan. Dapatkan layanan berkualitas dan harga terbaik! Hubungi kami via WhatsApp! Ikuti kami di Google News