Irigasi persawahan di era modern tidak hanya mengandalkan irigasi tradisional yang mengalirkan air yang bersumber dari atas ke bawah.
Tapi, kini semakin banyak sawah yang diairi dengan air sungai/parit yang permukaanya lebih rendah dari sawah. Dan, bahkan ada juga yang diari menggunakan air dari sumur bor.
Air dari sungai atau parit biasanya keruh dan berlumpur. Untuk menaikkan air dari parit, mesin yang paling cocok adalah jenis pompa submersible yang dikenal juga dengan sebutan pompa celup.
Baca juga: Perbedaan Pompa Air Sumur Dangkal, Sumur Dalam dan Submersible
Alasan Memilih Pompa Air Submersible untuk Mengairi Sawah
Jumlah debit air yang dibutuhkan untuk mengairi sawah sudah pasti sangat banyak. Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah pompa yang dapat menaikkan debit air yang tinggi tapi juga harus hemat listrik, agar biaya operasionalnya tidak terlalu tinggi.
Jika dibandingkan dengan pompa biasa, secara efisiensi, pompa air submersible sudah pasti jauh lebih hemat listrik.
Karena, cara kerjanya adalah dengan mendorong air keluar tanpa harus menyedot seperti yang terjadi pada mesin pompa konvensional.
Mengenal Pompa Air Submersible
Perbedaan antara pompa submersible dan jenis pompa air biasa terletak pada penempatan dan cara kerjanya.
Dimana, pompa submersible akan dicelupkan langsung di sumber air. Atau dengan kata lain, mesin pompa tersebut benar-benar terendam di dalam air yang akan dipompa.
Pompa submersible memiliki berbagai kelebihan dan kekurangan. Diantara kelebihannya adalah, pompa jenis ini tidak hanya efektif digunakan untuk memindahkan air sumur, tapi juga sering digunakan untuk menaikkan limbah, pasir, lumpur, kerikil, dan lain sebagainya.
Disamping itu, karena direndam di dalam air, maka motor pada mesin tidak akan mudah panas karena air yang ada di sekitarnya sangat efektif dalam membantu mendinginkan mesin.
Karena itulah, pompa jenis ini sangat cocok digunakan untuk tugas-tugas berat seperti, mengisi atau menguras kolam renang, menanggulangi banjir, hingga mengairi sawah.
Karena itulah, pompa jenis ini sering pula digunakan di daerah-daerah yang rawan banjir, diaplikasikan di tempat-tempat yang airnya terkontaminasi dan tidak bisa ditangani oleh pompa tradisional, dan bahkan sering juga digunakan di ladang-ladang minyak.
Disamping berbagai kelebihannya tersebut, pompa submersible juga punya sejumlah kekurangan.
Diantara kekurangannya adalah, sulit diakses untuk diperiksa atau untuk dirawat secara rutin terutama apabila diletakkan di dalam sumur dalam.
Karena terendam sepenuhnya di dalam cairan, maka mesin ini lebih mudah mengalami korosi dan sering mengalami kebocoran serta kerusakan pada motornya.
Untuk mengatasi kekurangan tersebut, biasanya pabrik akan membuat mesin dari bahan-bahan yang tahan korosi, namun dengan konsekuensi, harganya akan jadi sedikit lebih mahal.
Baca juga: Jenis Pompa Air Berdasarkan Kegunaannya
Cara Memilih Pompa Submersible yang Tepat
Semua pompa submersible bekerja dengan mekanisme yang kurang lebih sama dan beroperasi dengan prinsip yang juga sama.
Akan tetapi, setiap pompa submersible dirancang berbeda-beda tergantung pada penggunaan dan tujuannya. Masing-masing pompa bervariasi dalam hal detail teknis dan aplikasinya.
Karena itulah, kita akan menemukan beberapa jenis desain pompa submersible di pasaran. Seperti misalnya, Pompa Submersible jenis Borehole, Openwell, Horizontal Openwell, vertical multistage, submersible untuk sumur dalam, dan lain sebagainya.
Agar tidak salah memilih jenis pompa untuk dibeli, sebaiknya perhatikan beberapa poin penting di bawah ini.
1. Identifikasi Jenis Air
Dalam memilih pompa air yang tepat, terlebih dahulu kita harus mengidentifikasi jenis air yang akan dipompa.
Untuk air jernih, biasanya akan digunakan pompa yang berdesain sempit dengan diameter grain maksimum 5 mm.
Sedangkan untuk air keruh dan banyak mengandung kotoran, biasanya harus menggunakan pompa yang memiliki diameter grain antara 10 hingga 20 mm.
2. Jenis Saklar yang Digunakan
Saklar pada pompa submersible berfungsi untuk mengontrol pompa berdasarkan ketinggian air. Sebagai contoh, apabila air yang dipompa sudah kering, saklar tersebut akan berfungsi untuk mematikan mesin secara.
Jadi, berdasarkan jenisnya, saklar pada mesin air submersible terdiri atas dua jenis. Jenis yang pertama adalah saklar yang bekerja berdasarkan ketinggian air dan yang kedua saklarnya bekerja dengan cara mengukur debit air yang masuk ke dalam pompa.
3. Ketinggian permukaan
Pada umumnya, pompa air submersible digunakan untuk memompa air dari lokasi yang lebih rendah ke lokasi yang tinggi.
Oleh sebab itu, sangat penting untuk mengetahui ketinggian permukaan sawah dari sumber air.
Semakin tinggi lokasi sawah dari sumber air, maka Anda harus mencari pompa dengan kekuatan dorong yang tinggi.
Semakin tinggi permukaan sawah dari sumber air maka kapasitas air yang bisa dikirim akan semakin sedikit.
Sebagai gambaran, pompa Submersible SHIMIZU SPG30-311 BIT 3 inch berkekuatan 1/2 HP untuk sumur dalam, bisa menaikkan air sebanyak:
- 60 liter per menit jika dinaikkan hingga ketinggian 16 met yang 88er ini
- 35 liter per menit apabila permukaan sawah dari air berada di ketinggian 37 m. Dan,
- 10 liter per menit kalau ketinggian sawah dari permukaan air sekitar 40 m
4. Debit air
Untuk mengairi sawah, tentu kita membutuhkan sumber air yang banyak. Yang bisa berasal dari sumur bor atau aliran sungai maupun parid.
Agar bisa lebih cepat mengairi sawah, jenis pompa yang cocok digunakan adalah pompa yang setidaknya bisa memindahkan air dengan kapasitas yang lebih besar.
5. Ukuran lubang sumur
Jika sumber air berasal dari sumur bor.Maka anda juga harus memperhatikan ukuran sumur sebelum membeli pompa.
Setidaknya, diameter pompa sebaiknya setengah inci lebih kecil dibandingkan dengan diameter sumur. Contoh, jika sumur berdiameter 4 inci, Anda bisa membeli pompa dengan casing berdiameter 3 inci atau 3,5 inci.
Baca juga: Rekomendasi Pompa Air Sumur Dangkal untuk Rumah di Pedesaan
Rekomendasi Pompa Submersible Hemat Listrik untuk Persawahan
Berdasarkan berbagai pertimbangan, berikut adalah beberapa rekomendasi pompa submersible untuk persawahan yang hemat listrik, yang bisa coba anda dibeli.
1. Pompa Submersible Nasional MC (3 inci)
Ini adalah alternatif termurah yang paling banyak dipilih. Pompa celup merk nasional ini ditawarkan dengan harga sekitar Rp 1,1 jutaan.
Untuk spesifikasinya sendiri, pompa submersible National MC tipe 2/8 SG yang memiliki tenaga motor 0,25 HP ini membutuhkan daya listrik sekitar 180 watt dan bisa mendorong air hingga ketinggian 34 meter.
Mesin ini dilengkapi dengan 8 bilah impeller dan kabel bawaan 30 meter dengan ukuran casing 3 inci serta dilengkapi pula dengan control box.
2. Pompa celup Shimizu SPG20-311K BIT
Jika anda menginginkan pompa celup dari merk terkenal, Anda bisa mempertimbangkan Shimizu SPG20-311K BIT.
Konsekuensinya, Anda harus merogoh kocek lebih dalam untuk membeli pompa dengan spesifikasi yang kurang lebih sama seperti rekomendasi pada poin pertama.
Hanya saja, jika memilih merek yang terpercaya, anda pun akan mendapatkan kualitas produk yang lebih baik. Seperti yang ditawarkan oleh Shimizu ini.
Pompa Air Submersible 3 Inch SPG20-311K BIT diciptakan untuk sumur dalam. Karena itu, pompa ini bisa mendorong air hingga ketinggian 40 meter lebih.
Dengan tenaga motor berkekuatan 0.33 HP, pompa ini bisa mengucurkan air 20 liter per menit jika kedalaman sumur mencapai 43 meter.
Atau, 35 liter per menit jika kedalaman air sum diletakkan di kedalaman 31 meter, dan 45 liter per menit jika dicelupkan di kedalaman 19 meter.
Body pompa celup Shimizu ini terbuat dari stainless steel murni 304.Dilengkapi dengan kabel khusus pompa rendam, dilengkapi dengan kabel 40 meter, dan dilengkapi dengan gulungan motor yang terbuat dari kawat tembaga 100%.
3. WASSER SWP180E SWP 180 E
Jika sumber air yang akan anda gunakan untuk mengairi sawah adalah sumur dangkal dengan kedalaman antara 5 hingga 6 meter atau sungai yang permukaannya tidak lebih dari 5 meter dari permukaan sawah, Anda bisa mencoba membeli WASSER SWP180E SWP 180 E yang ditawarkan dengan harga sekitar Rp 950 ribuan.
Pompa air yang memiliki diameter grain sekitar 15 mm ini mampu menghasilkan kapasitas air sekitar 120 liter per menit dengan maksimal daya dorong hingga 7 meter.
Baca juga: 6 Cara Menghemat Listrik Pompa Air yang Layak dicoba
Kesimpulan
Untuk irigasi di sawah, selain menggunakan pompa air atau mesin irigasi model konvensional, Anda juga bisa menggunakan pompa alternatif yang lebih hemat seperti pompa submersible.
Sebelum membeli pompa submersible untuk persawahan, pastikan anda memperhatikan kedalaman sumber air dan ukuran lubang sumur agar tidak salah beli.
Percayakan service AC dan peralatan elektronik rumah tangga Anda pada tim profesional kami di Jakarta Selatan. Dapatkan layanan berkualitas dan harga terbaik! Hubungi kami via WhatsApp! Ikuti kami di Google News