Mesin cuci adalah salah satu peralatan paling diandalkan oleh ibu rumah tangga karena bisa membantu menghemat banyak waktu dan tenaga untuk mencuci pakaian.
Tapi apa jadinya apabila mesin cuci yang diandalkan tersebut ternyata tidak bisa membersihkan pakaian. Meskipun mesin cuci tersebut tampaknya bekerja dengan normal.
Dalam hal ini, masalahnya mungkin bukan terletak pada mesin cuci melainkan pada air yang digunakan untuk mencuci. Pasalnya, air yang terlalu banyak mengandung mineral ternyata tidak hanya bisa menyebabkan pakaian maupun berbagai peralatan yang terbuat dari besi cepat rusak, tapi juga bisa membuat cucian tidak bisa bersih.
Baca juga: Jika Tidak Mau Rusak, Jangan Masukan Pakaian Jenis ini Ke Mesin Cuci!
Penyebab Pakaian Masih Kotor Setelah Dicuci di Mesin Cuci
Salah satu penyebab mengapa pakaian masih kotor atau bahkan mungkin jadi tambah kotor setelah dicuci dengan menggunakan mesin cuci, adalah karena penggunaan air sadah atau air keras (hard water).
Air sadah yang disebut juga dengan istilah air keras adalah air yang mengandung banyak mineral seperti kalsium dan magnesium.
Mineral tersebut tidak berbahaya saat dikonsumsi tetapi bisa membahayakan rambut dan kulit serta pakaian dan juga berbagai peralatan rumah tangga termasuk pipa.
Kesadahan air di tempat-tempat tertentu biasanya sangat mudah dikenali. Karena air sadah biasanya meninggalkan kerak atau residu berwarna putih di kran, bak mandi, wastafel, atau bahkan di piring.
Mengapa air sadah bisa menyebabkan pakaian tidak bersih setelah dicuci di mesin cuci?
1. Air sadah mengurangi efektivitas deterjen
Masalah terbesar yang disebabkan oleh air sadah bukan hanya soal munculnya kerak atau residu berwarna putih di berbagai peralatan makan atau perabotan di kamar mandi, tapi juga dapat menyebabkan efektivitas sabun dan deterjen jadi berkurang drastis.
Air sadah bisa mencegah deterjen berbusa sehingga deterjen tersebut tidak bisa membersihkan kotoran dari pakaian. Tidak hanya kotoran, deterjen yang tidak bisa berbusa juga akan kesulitan untuk membersihkan bekas keringat maupun sel-sel kulit mati dari pakaian yang seharusnya bisa dibersihkan saat dimasukkan ke mesin cuci.
Itulah salah satu sebab mengapa pakaian yang dicuci dengan menggunakan air sadah kulit bersih dan kadang-kadang masih berbau asam saat dikeluarkan.
Baca juga: Panduan Mencuci Boneka di Mesin Cuci yang Benar
2. Kerak air sadah menumpuk di pakaian
Seperti yang telah saya sampaikan di atas, air sadah bisa meninggalkan kerak di kran, wastafel, serta di serat pakaian.
Tidak hanya menyebabkan deterjen tidak bisa membersihkan pakaian, kerak yang terakumulasi dari waktu ke waktu mencuci menggunakan air sadah akan membuat pakaian jadi kaku dan lebih kasar saat disentuh.
Efek air sadah pada pakaian umumnya lebih mudah terlihat pada kain-kain berwarna putih. Dimana kain putih akan berubah jadi kekuningan atau bernoda kekuningan saat dicuci dengan air sadah.
Tidak hanya itu, akumulasi residu air sadah pada pakaian bisa menyebabkan ruam pada kulit.
Bagaimana Cara Mencuci dengan Air Sadah?
Sebelum pakaian yang dicuci dengan menggunakan air sadah menimbulkan berbagai masalah kulit atau bahkan menyebabkan pakaian tersebut rusak, berikut adalah beberapa cara yang bisa dicoba untuk mengatasinya.
1. Rendam pakaian dengan cuka
Jika pakaian sudah terasa kaku dan berbau asam serta menyebabkan gatal-gatal di kulit, cobalah untuk merendamnya dengan menggunakan air cuka.
Cuka bisa melarutkan kerak yang disebabkan oleh air sadah. Selanjutnya, bau cuka yang asam bisa dinetralisir dengan menggunakan baking soda.
Baca juga: Cara Membersihkan Oven dengan Cuka dan Baking Soda
2. Tambahkan pelembut pakaian ke mesin cuci
Menambahkan pelembut pakaian dan setengah cangkir cuka ke mesin cuci bisa membantu menetralkan sebagian besar mineral kerak dari air sadah.
Seperti yang telah disampaikan sebelumnya pada poin pertama, air cuka bisa membantu menetralisir kerak air sadah. Sedangkan pelembut pakaian bisa membantu melawan efek air sadah sehingga pakaian tidak akan berubah menjadi kaku.
3. Gunakan sabun cuci yang mengandung konsentrat
Sabun cuci dengan konsentrat 1,5 kali atau 2 kali lipat lebih banyak dibandingkan dengan sabun cuci biasa akan lebih ampuh untuk mencuci pakaian, jika air yang Anda gunakan untuk mencuci adalah air sadah.
4. Pasang alat pemurni air
Solusi jangka panjang terbaik untuk mengurangi kesadahan air adalah dengan memasang alat pemurni air (water softener) atau sistem penyaringan air seperti Reverse Osmosis (RO).
Alat pemurnian air ini bisa membantu menghilangkan sebagian besar mineral dari air.
Selain disebut water softener atau Reverse Osmosis, ada juga yang menyebut alat ini sebagai “filter air.”
Baca juga: Cara Mencuci Pakaian di Mesin Cuci Agar Bersih Maksimal
Pada dasarnya, alat tersebut berfungsi untuk mengurangi jumlah mineral yang terkandung pada air sadah sehingga lebih aman digunakan untuk mandi, mencuci, dan berbagai keperluan lainnya.
Percayakan service AC dan peralatan elektronik rumah tangga Anda pada tim profesional kami di Jakarta Selatan. Dapatkan layanan berkualitas dan harga terbaik! Hubungi kami via WhatsApp! Ikuti kami di Google News