Ketika kita berbicara tentang menyimpan buah dan sayuran, banyak dari kita mungkin hanya memikirkan cara agar tetap segar. Namun, ada lebih dari itu. Buah dan sayuran tidak hanya perlu tetap segar, tapi juga harus terbebas dari faktor-faktor yang bisa mempercepat proses pematangan atau kerusakan. Salah satunya adalah gas etilen.
Gas etilen mungkin terdengar asing di telinga kita. Meskipun begitu, banyak buah dan sayuran di dapur kita yang menghasilkan gas ini. Gas ini berperan dalam proses pematangan buah dan sayuran. Namun, jika tidak dikelola dengan baik, gas ini bisa menjadi musuh bagi buah dan sayuran lain di sekitarnya.
Menyimpan buah dan sayuran dengan benar bukan hanya memperpanjang kesegarannya. Ini juga menjaga kualitas rasa dan teksturnya. Jadi, mari kita pelajari lebih lanjut tentang gas asetilen dan bagaimana cara terbaik untuk menghadapinya di dapur kita.
Baca Juga: Tips Menyimpan Makanan di Kulkas Agar Awet dan Tidak Bau
Apa itu Gas Etilen
Dilansir dari berbagai sumber, gas etilen merupakan gas alami yang sebenarnya banyak ditemukan di alam. Beberapa buah dan sayuran memproduksi gas ini dalam jumlah yang berbeda-beda. Gas ini berfungsi sebagai hormon dalam dunia tanaman.
Lantas, bagaimana buah dan sayuran memproduksi gas etilen? Prosesnya cukup sederhana. Saat buah dan sayuran mulai matang, mereka mulai melepaskan gas etilen. Buah seperti apel dan pisang adalah contoh penghasil etilen yang kuat.
Namun, apa dampak dari gas etilen ini? Gas etilen mempercepat pematangan buah dan sayuran yang ada di sekitarnya. Jadi, jika Anda menyimpan apel di samping sayuran yang sensitif terhadap gas etilen, sayuran tersebut akan matang dan membusuk lebih cepat.
Jadi, memahami gas etilen sangat penting. Dengan mengetahui buah dan sayuran mana yang memproduksi gas ini, kita bisa menyimpannya dengan lebih bijak.
Baca Juga: Cara Mencairkan Makanan Beku yang Aman dan Benar
Daftar Buah dan Sayuran Penghasil Gas Etilen
Ketahui buah dan sayuran yang memproduksi gas etilen. Mengenal mereka akan membantu kita menyimpan makanan dengan lebih baik.
Buah:
- Apel – Salah satu penghasil etilen terbesar. Simpan terpisah dari buah dan sayuran lain.
- Pisang – Seringkali kita melihat pisang matang dengan cepat. Itu karena pisang melepaskan etilen.
- Pepaya – Seiring dengan pematangannya, pepaya akan mengeluarkan lebih banyak etilen.
- Kiwi – Jika Anda ingin kiwi cepat matang, simpan bersama buah penghasil etilen. Tapi jika tidak, pisahkan.
- Melon – Terutama saat mulai matang, melon akan mengeluarkan etilen.
- Ada buah lain juga yang memproduksi gas ini, jadi selalu lakukan riset sebelum menyimpan.
Sayuran:
- Tomat mentah – Tomat yang belum matang akan mengeluarkan etilen, jadi pisahkan dari sayuran lain.
- Brokoli – Meskipun tidak sebanyak buah, brokoli juga melepaskan etilen.
- Brussel sprout – Sama seperti brokoli, mereka juga penghasil etilen.
- Tentu saja, ada sayuran lain yang memproduksi etilen. Jadi, selalu perhatikan cara Anda menyimpannya.
Ingatlah untuk selalu memisahkan buah dan sayuran penghasil etilen dari yang sensitif terhadapnya. Ini akan menjaga kualitas dan kesegaran makanan Anda.
Baca Juga: Wajib Tahu! Cara Menyimpan Sayuran di Kulkas Agar Lebih Tahan Lama
Buah dan Sayuran yang Sensitif terhadap Gas Etilen
Selain mengetahui buah dan sayuran penghasil gas etilen, kita juga perlu memahami mana yang sensitif terhadap gas ini. Mereka cenderung cepat matang atau rusak ketika ditempatkan berdekatan dengan penghasil etilen. Berikut daftarnya:
- Selada: Selada cepat layu saat berdekatan dengan buah penghasil etilen seperti apel atau pisang.
- Bayam: Sama seperti selada, bayam bisa kehilangan kesegarannya dengan cepat jika diletakkan di sebelah buah seperti pepaya atau melon.
- Bunga Kol: Bunga kol bisa menjadi kuning dan layu jika terpapar gas etilen.
- Mentimun: Gas etilen dapat menyebabkan mentimun menjadi kuning dan lembek.
- Terong: Terong yang diletakkan dekat dengan penghasil etilen bisa mendapatkan bintik-bintik cokelat.
- Strawberry: Berries ini dapat cepat membusuk jika diletakkan di sebelah buah seperti kiwi atau pisang.
Memisahkan buah dan sayuran yang sensitif terhadap etilen dari penghasilnya bukan hanya soal menjaga kesegaran, tetapi juga mencegah kerugian. Dengan pemahaman ini, kita bisa mengatur penyimpanan makanan dengan lebih efisien dan cerdas.
Baca Juga: Cara Menyimpan Daging Ayam di Freezer yang Benar
Mengapa Tidak Disarankan Menyimpan di Kulkas?
Setelah memahami daftar buah dan sayuran penghasil gas etilen, kita mungkin bertanya-tanya, “Lalu, bagaimana cara terbaik untuk menyimpannya?”
Sebagian besar dari kita mungkin beranggapan bahwa kulkas adalah solusi penyimpanan terbaik untuk segala jenis makanan. Namun, mari kita pikirkan lagi, khususnya saat berhubungan dengan gas etilen.
Pertama-tama, ingatlah bahwa kulkas adalah ruang tertutup. Dalam kondisi seperti itu, gas etilen yang dihasilkan oleh beberapa buah dan sayuran tidak memiliki banyak ruang untuk mengalir dan tersebar. Jadi, apa yang terjadi? Gas ini menumpuk dan menciptakan lingkungan yang tidak ideal.
Ketika kita bicara tentang efek akumulasi gas etilen di dalam kulkas, dampaknya cukup signifikan. Misalnya, jika kita menyimpan apel dan selada di rak yang sama, selada bisa matang dan layu dalam waktu singkat karena terpapar gas dari apel.
Ini menunjukkan betapa cepatnya gas etilen mempercepat proses pematangan buah dan sayuran lain yang berdekatan dengannya.
Namun, dampak gas etilen tidak berhenti di proses pematangan yang dipercepat saja. Tekstur buah dan sayuran bisa berubah menjadi tidak ideal.
Misalnya, buah bisa menjadi terlalu lembek atau sayuran kehilangan kesegarannya. Bahkan, rasa dari makanan ini pun bisa terpengaruh, menjadikannya kurang enak ketika dinikmati.
Baca Juga: Bahan Makanan yang Tetap Aman Meski Tak disimpan di Kulkas
Tips Menyimpan Buah dan Sayuran Penghasil Gas Etilen
Setelah mengetahui dampak gas asetilen di kulkas, kini saatnya kita mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Lalu, bagaimana cara terbaik untuk menyimpan buah dan sayuran? Berikut saran-saran praktis untuk Anda:
1. Hindari penyimpanan berdekatan
Jangan letakkan buah dan sayuran penghasil gas etilen dekat dengan yang sensitif terhadap etilen. Sebagai contoh, jauhkan pisang dari selada.
2. Ventilasi yang baik
Pastikan ruangan atau tempat penyimpanan memiliki sirkulasi udara yang baik. Ini membantu mengurangi akumulasi gas etilen.
3. Tas penyimpanan khusus
Gunakan tas penyimpanan yang dirancang khusus untuk mengurangi efek gas etilen. Banyak tas ini tersedia di pasaran dan efektif mengurangi pematangan dini.
4. Atur ulang kulkas
Sesekali, atur ulang susunan buah dan sayuran di kulkas Anda. Hal ini mencegah kontak langsung antara penghasil etilen dengan yang sensitif terhadapnya.
Dengan menerapkan tips di atas, Anda dapat memperpanjang kesegaran dan menjaga kualitas buah serta sayuran di rumah Anda.
Kesimpulan
Gas etilen memang alami, namun efeknya pada penyimpanan buah dan sayuran tidak bisa diabaikan. Mengenal buah dan sayuran penghasil gas etilen serta yang sensitif terhadapnya adalah kunci untuk menjaga kualitas makanan kita tetap optimal.
Dengan informasi yang telah kita bagikan, semoga Anda bisa mengatur penyimpanan di dapur dengan lebih bijaksana.
Percayakan service AC dan peralatan elektronik rumah tangga Anda pada tim profesional kami di Jakarta Selatan. Dapatkan layanan berkualitas dan harga terbaik! Hubungi kami via WhatsApp! Ikuti kami di Google News