Ketika kita jalan-jalan di mall, udaranya di dalam mall tersebut pasti terasa sangat sejuk. Padahal, pusat perbelanjaan tersebut sangatlah luas. Tak jarang, luasnya bahkan melebihi luas lapangan sepakbola.
Dan, meskipun luas dan diramaikan oleh pengunjung yang tak sedikit, namun udara di sana tetaplah sejuk. Tapi herannya, kita sebagai pengunjung nyaris tak pernah melihat unit AC tergantung di dinding mall, seperti yang sering kita lihat di rumah-rumah.
Pernahkah Anda bertanya-tanya, sistem HVAC (Heating, Ventilation, and Air Conditioning) seperti apakah yang digunakan di mall, dan berbagai gedung besar seperti rumah sakit (RS), gedung perkantoran, atau di hotel-hotel? Bagaimana cara kerjanya? Dan, bagaimana pula cara memilih sistem AC untuk hotel, kator, atau mall?
Baca Juga: Rekomendasi AC Cassette 5 PK untuk di Lobby atau Resepsionis Perkantoran
Sistem HVAC di Gedung Besar
Pada umumnya, mall, perkantoran, hingga hotel, memiliki sistem pendingin yang disebut “commercial AC.” sistem pendingin komersial ini ada banyak jenisnya. Salah satu jenis dari commercial AC adalah chiller AC.
Chiller AC adalah sistem pendingin yang sangat canggih, sehingga bisa beroperasi secara efisien dalam mendinginkan tempat yang begitu luas seperti mall atau gedung perkantoran.
Sistem pendingin seperti chiller AC yang ada di gedung-gedung besar, umumnya menggunakan metode pendingin sentral. Atau, sistem HVAC yang dirancang khusus untuk mempertahankan suhu dan kelembaban guna memberikan kenyamanan di seluruh bangunan.
Umumnya, sistem HVAC di gedung-gedung besar akan ditempatkan di lokasi yang terpisah dari area yang didinginkan. Udaranya akan didistribusikan melalui saluran (udara) khusus dan akan dikeluarkan melalui ventilasi yang disebarkan di seluruh area gedung.
Selain itu, gedung besar juga biasanya memiliki insulasi termal yang baik, yang akan membantu menjaga suhu dan kelembaban yang diinginkan di dalam bangunan. Semua sistem ini bekerja bersama untuk menciptakan lingkungan yang nyaman dan sejuk.
Jadi, walaupun tidak ada unit AC wall-mounted yang terlihat di dinding mall atau gedung-gedung besar lainnya, tetapi sistem HVAC yang kompleks dan efisien seperti chiller AC, biasanya akan bekerja di balik layar guna mengkondisikan lingkungan yang sejuk dan nyaman.
Baca Juga: Manfaat Sistem HVAC Pada Gedung atau Rumah Bertingkat
Apa Itu Chiller AC?
Chiller AC adalah unit pendingin udara yang digunakan untuk menghasilkan udara dingin dalam skala besar. Chiller AC digunakan dalam sistem HVAC yang kompleks dan besar.
Karena itulah, chiller AC lebih sering digunakan untuk mendinginkan bangunan komersial atau industri berskala besar seperti, pertokoan atau toserba, mall, gedung perkantoran, pabrik, hotel, hingga rumah sakit.
Bagaimana Cara Kerja Chiller AC?
Cara kerja Chiller AC sebenarnya tidak jauh berbeda dengan cara kerja residential AC yang sering kita gunakan di rumah-rumah. Hanya saja, untuk membuang hawa panas dari ruangan, sistem Chiller AC akan menggunakan media air untuk mentransfer panas ke luar (ruangan).
Cara kerja chiller AC adalah dengan mengalirkan air melalui pipa yang terhubung dengan evaporator. Di dalam evaporator, air akan didinginkan oleh refrigeran yang dipompa melalui sistem pendingin.
Setelah air didinginkan, air dingin ini akan didistribusikan ke seluruh bangunan melalui sistem pipa air. Air dingin ini kemudian akan melewati unit fan coil atau AHU (air handling unit) di seluruh bangunan guna mendinginkan ruangan atau suatu area.
Tetapi, meskipun menggunakan air untuk mendinginkan ruangan, sistem chiller AC tetap membutuhkan refrigerant. Jenis refrigerant yang digunakan bisa freon atau ammonia, tergantung pada ukuran dan kapasitasnya.
Chiller AC dapat beroperasi secara independen atau bisa juga dikombinasikan dengan sistem HVAC lainnya untuk meningkatkan efisiensi energi.
Karena kemampuannya untuk menghasilkan air dingin dalam jumlah besar, chiller AC adalah pilihan paling ideal untuk bangunan komersial dan industri yang memerlukan sistem pendingin udara yang kuat dan efisien.
Baca Juga: Mengenal Kompresor AC dan Cara Merawatnya
Macam-macam Jenis Chiller AC
Meskipun jenis chiller AC yang paling populer hanya dua, yaitu, air-cooled chiller dan water-cooled chiller, namun pada dasarnya ada juga beberapa jenis chiller yang lainnya. Selengkapnya, berikut adalah beberapa jenis chiller AC yang kami maksud tersebut.
1. Chiller AC Udara (air-cooled chiller)
Air-cooled chiller menggunakan udara dari lingkungan sekitar untuk mendinginkan kondensor yang terletak di luar ruangan. Jenis chiller ini relatif mudah dipasang, namun tidak seefisien jenis water-cooled chiller.
2. Chiller AC pendingin air (water-cooled chiller)
Water-cooled chiller menggunakan air dari sistem sirkulasi tertutup untuk mendinginkan kondensor yang terletak di dalam ruangan.
Jenis chiller ini lebih efisien daripada air-cooled chiller, namun membutuhkan instalasi yang lebih rumit dan biaya yang lebih tinggi.
3. Chiller absorpsi (absorption chiller)
Keunggulan utama chiller absorpsi adalah kemampuannya untuk menghasilkan pendinginan dengan konsumsi energi yang lebih rendah daripada chiller konvensional.
Chiller absorpsi dapat menggunakan sumber energi panas yang lebih murah dan lebih ramah lingkungan, seperti uap, gas alam, atau air panas, sehingga dapat mengurangi biaya operasional dan dampak lingkungan.
Selain itu, chiller absorpsi memiliki komponen yang lebih sedikit dan lebih mudah dipelihara, serta dapat beroperasi pada suhu yang lebih rendah dari chiller konvensional.
Karena kelebihan-kelebihan tersebut, chiller absorpsi banyak digunakan dalam aplikasi industri dan komersial, seperti pabrik, hotel, rumah sakit, dan berbagai gedung besar lainnya.
4. Chiller listrik magnetik (magnetic-bearing chiller)
Magnetic-bearing chiller menggunakan teknologi magnetik untuk menggerakkan kompresor. Hal ini akan membuatnya lebih efisien, tahan lama, dan bisa beroperasi dengan suara yang lebih tenang daripada chiller konvensional.
5. Chiller scroll (scroll chiller)
Scroll chiller menggunakan kompresor berbentuk spiral yang menghasilkan suara yang lebih tenang dan lebih sedikit getaran daripada kompresor piston konvensional. Jenis chiller ini cocok untuk aplikasi di gedung dengan kebutuhan pendingin yang rendah hingga menengah.
Baca Juga: Tips Memilih dan Menggunakan AC Agar Hemat Listrik
Bagaimana Cara Memilih Chiller AC yang Tepat
Setiap jenis chiller yang telah kami jelaskan di atas memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Oleh sebab itu, dalam memilih chiller AC yang tepat, semuanya sangat bergantung pada kebutuhan dan sejumlah faktor-faktor lainnya.
Untuk memilih Chiller AC yang tepat, kita harus memperhatikan beberapa faktor seperti: kapasitas pendinginan, efisiensi energi, biaya operasional, dan kondisi lingkungan.
Dalam mempertimbangkan efisiensi energi misalnya, kita perlu memeriksa Coefficient of Performance (COP) dan Energy Efficiency Ratio (EER).
Kemudian, dalam pertimbangkan biaya operasionalnya, kita perlu memikirkan, biaya listrik, perawatan, dan perbaikan. Lalu, dalam pertimbangkan kondisi lingkungan, kita harus mempertimbangkan suhu udara, kelembaban, dan tingkat kebisingan.
Dengan mempertimbangkan berbagai faktor tersebut, kita akan lebih mudah memilih Chiller AC yang tepat. Sehingga bisa membantu mengoptimalkan efisiensi dan kinerja pendinginan, mengurangi biaya operasional, dan memperpanjang masa pakai sistem.
Percayakan service AC dan peralatan elektronik rumah tangga Anda pada tim profesional kami di Jakarta Selatan. Dapatkan layanan berkualitas dan harga terbaik! Hubungi kami via WhatsApp! Ikuti kami di Google News