Sering kita mendengar produsen AC menggembar-gemborkan berbagai keunggulan AC inverter, khusunya kemampuannya dalam menghemat penggunaan listrik. Air conditioner modern ini memang telah dilengkapi dengan teknologi terbaru yang dapat mengatasi berbagai kekurangan AC konvensional, khususnya kemampuannya dalam menghemat daya.
Namun banyak orang menyangsikan klaim dari produsen AC tersebut. Pasalnya, banyak diantara pengguna yang menyadari bahwa AC inverter mereka ternyata terasa kurang dingin, boros listrik, dan biaya perawatannya sangat mahal.
Baca Juga: Benarkah AC Inverter Hemat Listrik Dibanding AC Konvensional
Apakah itu artinya produsen AC berbohong kepada konsumen dan hanya melakukan gimmick iklan saja agar produk mereka laku? Mari kita cari tahu.
Mengapa AC inverter boros listrik?
Salah satu keunggulan yang sering didengung-dengungkan oleh para produsen tentang AC inverter adalah, kemampuannya dalam menghemat energi listrik. Pasalnya, AC ini telah dilengkapi dengan berbagai macam sensor yang secara pintar mampu mendeteksi suhu udara sehingga bisa menyesuaikan dengan kebutuhan.
Alih-alih terus-menerus menyala untuk memberikan pasokan udara sejuk, AC inverter bekerja secara cerdas dengan memberikan pasokan udara sejuk hanya ketika dibutuhkan saja. Sehingga tak mengherankan apabila suhu udara yang didapat di sebuah ruangan terasa lebih stabil, karena bisa menyesuaikan dengan kondisi lingkungan.
Tapi mengapa AC inverter yang terkenal irit tersebut bisa jadi boros listrik?
Irit tidaknya sebuah AC dalam menggunakan daya listrik sangat bergantung pada karakter konsumen dan juga berbagai faktor, diantaranya adalah:
Settingan suhu AC
Beberapa AC inverter ada yang menggunakan freon jenis R410a yang nyata-nyata memiliki perbedaan karakter dibandingkan dengan freon R22 atau R32. Freon R410a yang ramah lingkungan dan tidak menyebabkan lapisan ozon cepat rusak memang memiliki indeks dingin yang lebih rendah dibandingkan dengan freon R22.
Baca Juga: Perbedaan Refrigerant Freon R32 R22 dan R410A
Jika sudah terbiasa menggunakan freon R22 lalu beralih ke AC yang menggunakan freon R410a, tentu akan merasakan bahwa AC tersebut tidak sedingin AC konvensional. Karena merasa kurang dingin, tak jarang pengguna sengaja mengatur suhu AC inverter pada angka 16-17 derajat untuk mendapatkan rasa dingin seperti yang dulu sering mereka rasakan ketika menggunakan AC standar dengan freon R22.
Suhu tersebut tentu akan sangat sulit didapat, apalagi jika PK AC tidak sesuai dengan ukuran ruangan. Menyetel suhu antara 16-17 derajat akan membuat AC terus-menerus bekerja dan menggunakan energi listrik yang sangat besar. Sehingga tak mengherankan apabila rata-rata daya listrik yang di dibutuhkan AC 1 PK bisa mencapai 819-920 watt atau paling rendah mungkin hanya 730 watt.
Agar lebih hemat, Anda disarankan menggunakan suhu yang berkisar antara 23-25 derajat. Selain itu, pada saat akan beranjak tidur, pastikan Anda menyeting suhu 4 derajat lebih tinggi dari yang anda butuhkan. Karena setelah tertidur, suhu tubuh akan otomatis menyesuaikan dengan suhu lingkungan.
Dalam menaikkan dan menurunkan suhu AC, sebisa mungkin lakukan secara perlahan. Pertama, Anda bisa memulai dari posisi settingan di angka 25 derajat Celsius. Jika masih terasa terlalu panas, turunkan 1 derajat. Sebaliknya, jika Anda merasa terlalu dingin, naikkan 1 derajat, begitu seterusnya.
Ruangan tidak tertutup rapat
Penyebab AC inverter boros listrik lainnya adalah karena ruangan yang digunakan tidak tertutup rapat atau pintunya sering terbuka. Kondisi ini tentu saja akan membuat suhu di ruangan jadi tidak stabil dan sulit mencapai suhu yang benar-benar diinginkan.
Tak pelak, kondisi tersebut akan membuat AC bekerja lebih keras dan kompresor terus-menerus berputar pada kecepatan tinggi. Hal tersebut tentu saja membutuhkan daya listrik yang lebih besar. Oleh sebab itu, pastikan ruangan yang dipasangi AC inverter harus ditutup rapat dan tambal celah-celah yang mungkin dapat menyebabkan suhu udara merembes keluar, serta biasakan segera menutup pintu kamar setelah dibuka.
Mengapa AC inverter tidak dingin?
Setidaknya ada dua penyebab mengapa AC inverter tidak dingin, di antaranya adalah: Karena menggunakan freon R410a dan PK AC terlalu kecil.
Freon R410a
Sejak tahun 2015 pemerintah telah melarang penggunaan freon R22. Sehingga semua AC saat ini menggunakan freon R32 atau R410a. Freon R22 tidak digunakan lagi karena tidak ramah lingkungan dan menyebabkan kerusakan lapisan ozon sebanyak 0.05 jika dibandingkan dengan freon tipe lain yang nilainya 0.
Sayangnya, cooling index freon R410a hanya mencapai 92 saja. Berbeda sekali dengan R22 yang mencapai 100. Solusinya, jika menginginkan AC inverter yang lebih dingin, cobalah membeli yang menggunakan freon R32, yang cooling index-nya mencapai 160.
PK AC terlalu kecil
Memasang AC 1/2 PK di ruangan yang ukurannya 14 m2 atau lebih tentu saja sangat tidak tepat. Mengingat AC 0,5 PK lebih cocok digunakan untuk ruangan berukuran maksimal 10 m2. Oleh sebab itu kami pastikan Anda mengukur luas ruangan agar bisa menentukan berapa PK yang dibutuhkan.
Baca Juga: Tips Menghitung Kapasitas AC Ruangan Paling Jitu
Nah, itulah sedikit ulasan mengapa AC inverter boros listrik, padahal tipe AC ini terkenal lebih ramah lingkungan dan hemat energi. Jangan lupa share jika menurut Anda artikel ini bermanfaat.
Percayakan service AC dan peralatan elektronik rumah tangga Anda pada tim profesional kami di Jakarta Selatan. Dapatkan layanan berkualitas dan harga terbaik! Hubungi kami via WhatsApp! Ikuti kami di Google News