Ketika akan membeli alat penampungan air–yang biasanya kita sebut dengan istilah toren atau tandon air. Selain memperhatikan dimensinya agar bisa disesuaikan dengan luas tempat peletakan, kita juga harus memperhatikan kapasitasnya. Mengapa?
Kapasitas air dapat berpengaruh terhadap tingkat stagnasi air di dalam tandon. Semakin sering dan semakin banyak air yang stagnan, maka potensi bakteri dan berbagai mikroorganisme berbahaya lainnya untuk tumbuh dan berkembang akan semakin tinggi.
Sebaliknya, jika ukuran toren yang kita beli terlalu kecil, hal tersebut juga bisa mendatangkan masalah tersendiri. Pasalnya, air yang ditampung tidak cukup banyak untuk melayani kebutuhan setiap hari.
Baca Juga: Cara Memasang Tandon/Toren Air di Rumah yang Efektif dan Efisien
Terlebih, apabila di rumah anda sering mengalami pemadaman listrik, atau sering terjadi bencana alam seperti banjir yang pasti akan membuat air bersih lebih sulit diakses.
Jadi, kira-kira berapa ukuran tandon yang ideal untuk pemakaian dengan skala rumah tangga?
Ukuran Toren Air Paling Ideal untuk Rumah Tangga
Untuk mengetahui ukuran toren air paling ideal untuk rumah tangga, terlebih dahulu kita harus mengetahui berapa banyak air yang dibutuhkan oleh setiap individu?
Jika mengacu pada standar kelayakan kebutuhan air bersih dari UNESCO, maka setiap orang membutuhkan kurang lebih 50 liter sampai dengan 60 liter air per hari.
Sedangkan dari Direktorat Jenderal Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum di Indonesia, menetapkan kebutuhan air setiap individu sekitar,
- 60 liter per kapita untuk orang yang tinggal di wilayah pedesaan
- 90 liter air per kapita untuk orang yang tinggal di kota kecil
- 110 liter bagi mereka yang tinggal di kota (dengan) ukuran sedang, dan
- 150 liter untuk mereka yang tinggal di kota metropolitan
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa, di Indonesia rata-rata orang dewasa menghabiskan sekitar 125 hingga 150 liter air per hari. Dengan rincian sebagai berikut.
- 20 liter untuk mandi 2 kali sehari
- 15 liter untuk menyiram toilet
- 5 liter untuk cuci tangan. Kebutuhan air untuk cuci tangan memang meningkat selama musim pandemi ini dibandingkan dengan biasanya
- 10 liter untuk cuci pakaian
- 5 liter untuk cuci peralatan masak dan makan
- 5 liter untuk wudhu
- 2 liter untuk kebutuhan makan dan minum
- 10 liter untuk menyiram tanaman
- 30 liter untuk membersihkan rumah beserta perabotan, dan
- 20 liter untuk cuci kendaraan
Jumlah kebutuhan air harian di atas tentu saja berbeda-beda pada setiap individu. Selain itu, kegiatan setiap orang yang melibatkan air juga pasti berbeda-beda.
Diluar beberapa keperluan di atas, sejumlah orang ada yang menggunakan air untuk, menyiram halaman, memandikan hewan piaraan, mencuci karpet, sesekali mencuci perlengkapan tidur, dan lain sebagainya.
Dari perhitungan di atas, bisa disimpulkan bahwa, kebutuhan air untuk rumah tangga yang terdiri atas 3 atau 4 anggota keluarga, maksimal 600 liter. Jika dibulatkan dengan kebutuhan tak terduga, kebutuhan air setiap hari bisa mencapai 900 hingga 1000 liter.
Dari gambaran di atas, anda tentu bisa menyimpulkan sendiri berapa kebutuhan air bagi keluarga anda masing-masing. Dengan begitu, anda akan lebih mudah memilih ukuran toren air yang tepat untuk dibeli.
Jika berniat untuk membeli tandon air, selain memperhatikan ukuran dan kapasitas tampungnya, ada beberapa poin yang juga perlu diperhatikan. Sehingga, produk yang anda dapatkan, lebih berkualitas, minim perawatan dan tidak merepotkan, serta bisa bertahan hingga puluhan tahun.
Baca Juga: Cara Praktis Membersihkan Lumut pada Tandon Air
Tips Memilih Toren Air yang Bagus
Kualitas toren air biasanya berbanding lurus dengan harganya. Semakin mahal harga toren air, kualitasnya pun akan semakin baik.
Meski demikian, ada beberapa faktor yang kadang dapat membedakan harga toren yang perlu Anda ketahui, agar tidak salah menentukan pilihan.
Berikut adalah sejumlah faktor yang berpotensi mempengaruhi harga toren.
- Material pembuatan. Setidaknya, ada 3 material yang paling sering digunakan untuk membuat toren yaitu, fiberglass, plastik polyethylene, dan stainless steel atau baja anti karat
- Merek. Setiap merk toren air tentu memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing
- Perbedaan harga toren air juga dapat dipengaruhi oleh strategi marketing masing-masing perusahaan pembuat tangki air
- Lapisan (layers). Lapisan yang menyusun dinding tangki air sangat beragam. Ada yang hanya terdiri atas tiga lapisan, dan ada juga yang lebih. Setiap lapisan memiliki fungsinya masing-masing. Ada yang berfungsi sebagai penguat dinding, anti pecah, anti bakteri, hingga anti sinar ultraviolet
- Desain dan fitur. Beberapa toren terbaru ada yang didesain sedikit berbeda dengan model konvensional, di mana outlet airnya diletakkan di bagian bawah agar air bisa terkuras habis dan tidak stagnan. Model seperti ini biasanya membutuhkan penyangga. Tambahan penyangga tersebut sedikit-banyak pasti akan mempengaruhi biaya
- Tempat membeli. Bukan rahasia apabila setiap toko menawarkan harga yang berbeda-beda untuk produk yang mereka jual. Karena itu, jangan ragu untuk menjajaki harga tandon ke beberapa toko bangunan atau ke pusat-pusat penjualan tandon air di kota Anda
1. Pilih bahan terbaik
Seperti yang telah disampaikan di atas, ada 3 material yang paling sering digunakan untuk membuat alat penampungan air yaitu, fiberglass, plastik, dan stainless steel.
- Bahan fiberglass. Sering dipilih karena (biasanya) dapat dibuat langsung di tempat menyesuaikan dengan bentuk lingkungan sehingga desainnya bisa unik. Kelemahannya, bahan ini tidak sekuat bahan plastik atau stainless steel serta sulit dirawat.
- Bahan plastik relatif ringan, anti karat, mudah dirawat, dan kokoh. Tapi, terlihat murahan jika dibandingkan dengan bahan stainless steel. Sedangkan.
- Material stainless steel terlihat mewah karena terbuat dari bahan premium. Daya tahannya sangat baik, kemampuannya dalam meredam sinar ultraviolet adalah yang paling baik, sehingga air di dalam toren tidak mudah berlumut. Akan tetapi, tandon stainless steel juga punya beberapa kekurangan seperti, mudah berkarat pada bagian sambungannya, harganya relatif mahal, dan kemampuannya menampung cairan kimia sangat terbatas.
Baca Juga: 6 Cara Menghemat Listrik Pompa Air yang Layak dicoba
2. Pilih toren yang sehat dan minim perawatan
Salah satu masalah terbesar toren air dan yang sekaligus paling merepotkan adalah perawatannya. Pasalnya, tangki air air ini diletakkan di tempat yang tinggi dan sulit dijangkau.
Kondisi tersebut menyebabkan proses merawat dan membersihkan toren secara rutin jadi lebih sulit. Ditambah lagi, tidak semua orang sempat untuk memeriksa toren air di rumah mereka secara berkala.
Agar tidak terlalu sering meluangkan waktu untuk memeriksa dan membersihkan tangki penampungan air ini, ada baiknya anda memilih produk yang dilengkapi dengan lapisan anti bakteri dan anti lumut.
3. Pilih warna yang gelap
Meski warna saat ini tidak bisa dijadikan sebagai tolak ukur, namun warna dinding tandon yang gelap cenderung lebih sulit untuk ditembus sinar ultraviolet (UV) dibandingkan dengan tandon yang berwarna cerah.
Semakin sulit dinding tangki ditembus sinar UV, maka akan semakin baik. Karena, bagian dalam tangki jadi tidak mudah berlumut.
Percayakan service AC dan peralatan elektronik rumah tangga Anda pada tim profesional kami di Jakarta Selatan. Dapatkan layanan berkualitas dan harga terbaik! Hubungi kami via WhatsApp! Ikuti kami di Google News