Air yang dapat mengalir dengan deras di saluran pipa kerap dibutuhkan untuk beberapa keperluan. Seperti misalnya, air yang dapat mengalir dengan deras, dibutuhkan untuk mengisi mesin cuci.
Karena biasanya, mesin cuci otomatis membutuhkan air dengan tekanan yang tidak boleh kurang dari 0,02 Mpa atau yang lebih tinggi dari itu.
Selain menyebabkan waktu mencuci jadi lebih lama, aliran air yang kecil akan memaksa mesin cuci menyedot dengan kekuatan mekanik yang tentu saja membutuhkan daya listrik hingga membuat mesin cuci jadi boros energi.
Disamping itu, air yang mengalir deras juga bisa membantu mengisi bak mandi lebih cepat, serta bisa juga dimanfaatkan untuk memaksimalkan fungsi shower sehingga dapat bekerja seperti yang diinginkan.
Selain berbagai kebutuhan di atas, tentu saja masih ada banyak keperluan lain yang mengharuskan kita untuk mengetahui bagaimana cara membuat air dari tandon (toren) agar dapat mengalir lebih deras.
Baca juga: Cara Memasang Tandon/Toren Air di Rumah yang Efektif dan Efisien
Cara Agar Air dari Tandon Mengalir lebih Deras
Berikut adalah beberapa cara yang bisa dicoba untuk membuat air dari toren agar dapat mengalir lebih deras dan lancar.
1. Tempatkan di tempat yang tinggi
Cara pertama yang paling umum untuk memperlancar aliran air didalam pipa adalah dengan menempatkan toren di tempat yang tinggi.
Pada umumnya, toren akan diletakkan di lantai paling tinggi atau sejajar dengan atap. Sayangnya, posisi penampungan air terlalu tinggi akan dibutuhkan pompa dorong agar air bisa sampai ke atas.
Semakin besar dorongan yang dibutuhkan, tentu biayanya pun akan semakin mahal. Nah, agar air tetap bisa mengalir dengan lancar meski toren ditempatkan di permukaan yang tidak terlalu tinggi, anda bisa mengkombinasikan metode pertama ini dengan beberapa cara (lain) di bawah ini.
2. Kurangi jumlah sambungan
Kita sering membutuhkan sambungan pipa untuk menekuk agar pipa bisa berbelok atau untuk menyambung pipa yang kurang panjang.
Sayangnya, semakin banyak sambungan, justru akan menjadi hambatan yang dapat mengurangi laju air di dalam pipa.
Hal tersebut sebenarnya tidak begitu mengherankan. Mengingat, bentuk sambungan pipa umumnya lebih sempit di bagian tengah.
Ruang sempit tersebut akan menciptakan efek bottleneck atau cekikan yang menghambat aliran air.
Dengan mengurangi jumlah sambungan, akan membantu kita memperlancar aliran air dari toren.
Baca juga: Lebih Baik Beli Tandon Air Plastik atau Stainless Steel?
3. Ganti sambungan L dengan menekuk pipa
Selain sambungan pipa seperti yang telah diungkapkan pada poin nomor 2 di atas. Hambatan lainnya yang dapat membuat air kesulitan untuk mengalir dengan deras pada pipa adalah sambungan (elbow) berbentuk “L” atau “T.” Mengapa?
Ibarat tikungan tajam di jalan raya yang mengharuskan kita untuk mengurangi laju kendaraan agar bisa berbelok tanpa tergelincir, sambungan elbow pipa juga memiliki efek yang sama. Sambungan tersebut akan mengurangi laju aliran air secara signifikan karena aliran air terpaksa harus membelok tajam.
Dengan mengurangi hambatan berupa sambungan elbow pada pipa, maka air bisa mengalir dengan lebih lancar. Akan tetapi, kita pasti akan tetap membutuhkan sambungan elbow karena konstruksi bangunan/rumah kerapkali mengharuskan kita menekuk pipa di sudut-sudut rumah.
Untungnya, ada trik yang bisa digunakan untuk menghindari penggunaan sambungan elbow agar air tetap bisa mengalir lancar saat menikung.
Caranya bisa dengan menekuk pipa menggunakan pemanas. Agar pipa bisa ditekuk dengan baik dan tidak menciptakan efek bottleneck, Anda bisa mencoba mengisi pipa tersebut dengan pasir atau beras panas sebelum mulai menekuknya dengan bantuan pemanas seperti hair dryer.
Jika tidak punya hair dryer, Anda bisa mencoba menggunakan nyala api dari kompor gas untuk membantu memanaskan pipa agar lebih mudah ditekuk.
Tapi ingat, jangan biarkan pipa tersentuh api dan hangatkanlah dari jarak yang agak jauh sambil memutar-mutar pipa sehingga panas tidak berpusat di satu tempat.
Baca juga: Cara Membersihkan dan Merawat Tandon Air agar Tidak Berlumut
4. Perbesar ukuran output tandon
Air yang keluar dari keran akan sangat kecil apabila pipa output dari tandon ukurannya terlalu kecil. Bahkan, aliran air akan semakin kecil apabila keran yang dibuka lebih dari satu.
Agar air dari tandon mengalir lebih deras, cobalah untuk memperbesar ukuran pipa keluaran. Tapi ingat, mengganti ukuran pipa keluaran dengan pipa yang berukuran lebih besar saja tidak cukup.
Anda juga harus merubah nepel drat output dengan yang lebih besar. Misalnya, jika selama ini menggunakan nepel drat tandon 1/2 inch, Anda bisa menggantinya dengan yang lebih besar seperti 3/4 atau 1 inch sesuai dengan ukuran pipa pengganti.
Jika nepel drat tandon tidak diperbesar, maka mengganti pipa output dengan yang ukurannya lebih besar tidak akan menghasilkan aliran air yang lebih deras.
5. Tambah kekuatan air dengan pompa hisap atau dorong
Selain sambungan pipa seperti sambungan elbow, laju air juga bisa terhambat akibat pemasangan filter air. Apabila Anda memasang filter air pada output, pastikan anda membantu mendorong air dengan pompa dorong atau bisa juga dengan menggunakan pompa hisap yang harus ditempatkan setelah filter air.
Baca juga: 7 Rekomendasi Tandon Air 1000 Liter Terbaik dan Harganya
Kesimpulan
Itulah beberapa cara membuat air tandon mengalir dengan lebih deras dan lebih lancar. Menempatkan tandon di lokasi yang tinggi saja tidak cukup untuk menciptakan tekanan yang kuat. Karena aliran air yang deras bisa terhambat oleh, ukuran, sambungan, maupun ukuran pipa itu sendiri.
Percayakan service AC dan peralatan elektronik rumah tangga Anda pada tim profesional kami di Jakarta Selatan. Dapatkan layanan berkualitas dan harga terbaik! Hubungi kami via WhatsApp! Ikuti kami di Google News