Berapa lama AC boleh dihidupkan dalam sehari? Ya, ini pertanyaan yang bagus, untuk mengetahui durasi AC di rumah boleh dinyalakan. Ini juga merupakan salah satu kiat untuk menjaga AC tersebut agar lebih awet.
Seperti yang kita tahu, AC adalah salah satu peralatan elektronik yang banyak dipilih oleh masyarakat untuk menyejukkan ruangan agar rasa gerah dan panas bisa diatasi.
Di kota-kota besar, cuaca yang panas dan bikin gerah tidak hanya dirasakan pada siang hari tapi juga kerap dirasakan pada malam hari. Karena itu, tidak mengherankan apabila banyak masyarakat yang menghidupkan AC lebih dari 5 atau 8 jam per hari.
Kondisi ini tentu saja akan membuat kita bertanya-tanya, ‘sebenarnya berapa lama AC boleh dihidupkan setiap hari?’
Durasi Menyalakan AC
Suhu udara di Indonesia dikenal lembab dan panas. Sehingga, lumayan bikin gerah dan membuat kita merasa tidak nyaman. Karena itulah, banyak masyarakat yang mengandalkan AC untuk mengatasi masalah udara yang lembab dan panas tersebut.
Rata-rata suhu udara di Indonesia pada tahun 2021 berada pada angka 27° Celcius. Di kota besar seperti Surabaya dan Jakarta, suhu udara paling rendah berada pada angka 24°C dan paling tinggi sekitar 35°C.
Dengan suhu yang relatif panas tersebut, tidak mengherankan apabila banyak orang yang menghidupkan AC sepanjang siang atau bahkan di malam hari.
Menyalakan AC seharian atau bahkan 24 jam sehari meski tidak disarankan, namun sah-sah saja untuk dilakukan. Karena AC memang dirancang untuk mempertahankan suhu ruangan agar terasa sejuk sepanjang hari.
Alat elektronik ini tidak akan meleleh karena panas akibat bekerja seharian, atau tiba-tiba rusak jika dijalankan terus-menerus selama 24 jam. AC modern bahkan bisa beroperasi selama seminggu penuh tanpa dimatikan.
AC bisa dioperasikan terus-menerus karena sebenarnya, kompresornya tidak bekerja secara konstan. Baik itu pada tipe standar maupun inverter.
Karena setelah suhu sesuai dengan settingan sudah tercapai, kompresor AC pada AC standar akan mati (idle), sedangkan pada model converter akan berjalan pada putaran yang sangat rendah. Dan, akan hidup kembali atau kembali berputar kencang saat suhu naik.
Jadi, kompresor AC akan hidup dan mati selama siklus pendinginan untuk mencapai suhu yang telah ditentukan. Pada umumnya, selama siklus mendinginkan ruangan, kompresor akan bekerja antara 15 hingga 20 menit setiap jam.
Karena itulah, menyalakan AC lebih dari 10 jam per hari boleh-boleh saja untuk dilakukan. Meski demikian, umur (kompresor) AC yang dinyalakan 10 jam per hari tentu akan lebih singkat jika dibandingkan dengan AC yang hanya beroperasi antara 3 hingga 5 jam per hari.
Mengingat kompresor AC memiliki peranan yang sangat penting dalam siklus pendinginan udara, maka sewajarnya apabila kita harus tahu bagaimana cara menjaganya supaya tidak mudah rusak meski dihidupkan sepanjang hari.
Berikut adalah beberapa hal yang bisa dilakukan agar kompresor AC awet meski dihidupkan lebih dari 10 jam per hari.
1. Pastikan kapasitas AC sesuai dengan ukuran ruangan
Sebelum memutuskan untuk membeli AC, terlebih dahulu kita harus menentukan kesesuaian antara kapasitas AC dengan ukuran kamar yang akan didinginkan.
Pasalnya, apabila kita memasang AC yang terlalu kecil di ruangan yang besar, hal ini dapat menyebabkan kompresor bekerja lebih keras untuk mendinginkan ruangan tersebut.
Oleh sebab itu, pastikan anda tahu bagaimana caranya menghitung kapasitas AC berdasarkan luas ruangan.
2. Pengaturan thermostat
Setiap orang punya selera yang berbeda-beda dalam menentukan suhu yang dianggapnya nyaman. Ada yang suka suhu yang sejuk dan tidak terlalu dingin, namun ada juga individu yang menyukai suhu ruangan yang sangat dingin.
Apabila Anda menyukai suhu yang sangat dingin, kemungkinan besar anda akan menyetel thermistor pada suhu yang rendah. Semakin rendah suhu yang kita inginkan, maka AC akan bekerja lebih keras untuk mewujudkannya.
Jika anda ingin kompresor AC tidak mudah aus dan rusak meski AC dihidupkan lebih dari 5 jam setiap hari, sebaiknya jangan menyeting thermostat terlalu rendah. Karena pada dasarnya, tubuh kita bisa dengan cepat menyesuaikan diri dengan lingkungan.
Menurut para ahli, suhu AC yang ideal untuk kesehatan kita berkisar antara 22°C – 25°C. Selain dianggap sebagai suhu paling ideal untuk kesehatan, menyeting AC pada suhu antara 22°C – 25°C juga bisa membantu menghemat listrik serta menjaga agar kompresor tetap awet.
Jika suhu tersebut masih dirasa kurang dingin, cobalah untuk membatasi thermostat maksimal hingga 18°C atau 20°C saja.
Semakin tinggi settingan suhu pada thermostat, maka akan semakin baik untuk kelangsungan hidup kompresor AC.
3. Instalasi AC
Instalasi AC juga bisa mempengaruhi kinerja dan efisiensi AC yang secara tidak langsung juga akan mempengaruhi umur kompresornya.
Oleh sebab itu, pertimbangkan dan mintalah saran teknisi sebelum memutuskan untuk memasang AC di ruangan tertentu.
Berikut adalah beberapa hal penting yang perlu dipertimbangkan saat menginstal AC agar tidak terlalu membebani kompresor.
- Unit indoor dan outdoor sebaiknya dipasang di tempat yang tidak terkena sinar matahari langsung
- Jauhkan lokasi thermistor dari sumber panas seperti lampu atau sinar matahari
- Jangan menggunakan pipa AC yang terlalu panjang. Idealnya, panjang pipa AC split berkisar antara 3 hingga 7 meter. Jika panjang pipa lebih dari itu, hal tersebut dapat menyebabkan kompresor bekerja lebih keras untuk menghisap dan membuang panas
Baca juga: 5 Daftar Pipa AC Terbaik di Indonesia Untuk Teknologi Inverter
4. Faktor pendukung
Ada sejumlah faktor pendukung yang bisa membantu mengurangi beban kompresor AC, seperti misalnya:
- Memasang dan menghidupkan ceiling fan atau kipas langit-langit
- Pastikan semua ventilasi ruangan tertutup rapat termasuk pintu. Jika memungkinkan, pasang penutup celah di bawah pintu apabila celah di bawah pintu terlalu lebar
- Pastikan thermistor ditempatkan di tempat yang tidak terhalang apapun baik itu gorden atau yang semacamnya
- Gunakan thermostat cerdas seperti Google Nest yang bisa secara otomatis mengatur suhu berdasarkan kebiasaan kita di rumah
Baca juga: Tips Merawat AC Agar Awet Hingga 10 Tahun Lebih
5. Servis dan perawatan
Apabila AC dihidupkan lebih dari 8 atau 10 jam per hari, maka servis dan perawatannya harus lebih sering.
Selain untuk membersihkan komponen-komponen penting seperti koil ataupun evaporator dari kotoran, perawatan berkala juga bertujuan untuk mendeteksi sedini mungkin masalah pada AC sehingga cepat diatasi sebelum menimbulkan masalah fatal.
Selain servis atau perawatan rutin, hal rutin lainnya yang perlu dilakukan adalah mengganti filter AC. Karena filter yang kotor akan membuat sirkulasi udara tersendat sehingga kompresor akan bekerja lebih keras untuk mendinginkan ruangan. Tapi jika filter AC bersih, maka kinerja kompresor AC akan lebih ringan karena sirkulasi udara bisa jadi lebih lancar.
Baca juga: Kapan Sebaiknya Mengganti Filter AC di Rumah?
Kerugian Menghidupkan AC Terlalu Lama
Meskipun AC boleh dihidupkan sepanjang hari atau bahkan mungkin hingga seminggu tanpa dimatikan. Namun, ada beberapa konsekuensi yang pasti akan dihadapi oleh pemilik AC seperti misalnya:
- Kompresor AC akan lebih cepat aus dan rusak
- Tagihan listrik yang lebih banyak
- Bisa menyebabkan beberapa gangguan kesehatan pada penggunanya seperti, dehidrasi, mata kering, hingga alergi
Berapa lama AC boleh dihidupkan yang ideal?
Idealnya, AC sebaiknya dihidupkan antara 5 hingga 8 jam untuk satu kali pemakaian sebelum diistirahatkan selama 2 atau 3 jam. Apabila AC rutin dihidupkan antara 5 hingga 8 jam, maka filternya harus diganti secara rutin antara satu hingga dua bulan sekali.
Pemakaian moderat yang berkisar antara 5 hingga 8 jam dipercaya bisa membantu memperpanjang umur AC hingga 10 tahun atau lebih.
Percayakan service AC dan peralatan elektronik rumah tangga Anda pada tim profesional kami di Jakarta Selatan. Dapatkan layanan berkualitas dan harga terbaik! Hubungi kami via WhatsApp! Ikuti kami di Google News